September 21, 2024

Pembangunan Jaringan Irigasi di Kp. Cimanggu Desa Sadengkolot dituding Tidak Sesuai Spek, material Pasir tidak berkualitas PUPR di Minta Turun

LEUWISADENG – BOGOR – MB1 || Proyek Pembangunan Fungsi Jaringan Irigasi di Kampung Cimanggu Desa Sadengkolot Kecamatan Leuwisadeng di duga tidak sesuai spesifikasi sesuai RAB, Pasalnya pihak pelaksanaan mengurangi penggunaan kualitas material pasir untuk proyek tersebut, Kamis (7/9/23)

Saat Tim Media, melakukan investigasi ke lokasi kegiatan proyek itu, terlihat ada kejanggalan di Bahan Material Pasir yang gunakan pihak pelaksanaan dari hasil di gali dari pinggir- pinggir kali dan pesawahan.

Pasir tersebut di muatkan di karung untuk dikumpulkan di lokasi pembangunan itu untuk di pakai pemasangan Tpt ( tembok penahan tanah).

Terlihat material Pasir nya banyak kandungan tanah, bukan hanya itu,  material batu kali pun oleh pelaksana di ambil dari hasil galian pondasi tpt tersebut tidak memakai biaya anggaran bahan material batu kalinya.

Para pekerja dilokasi kegiatan pun tidak memakai APD / K.3 , di khawatirkan berpotensi rentan bagi keselamatan pekerjanya.

Ketika Tim media sebagai sosial kontrol di lapangan meminta konfirmasi kepada pelaksana pembangunan, Sapa Pahru kata dia mengatakan kepada Tim “memang benar Pasir di ambil dari swadaya warga setempat, yang di ambil dari sisi kali dan sawah-sawah oleh warga yang berdekatan dengan lokasi pembangunan,” ucapnya

“Memang pasirnya seperti itu yang di ambil oleh warga dan batu kali juga di ambil dari hasil galian pondasi. Batu batunya di belahin untuk pemasangan tpt,” kata dia lagi

Diketahui proyek jaringan irigasi yang dikerjakan oleh pelaksana Cv. Berkah Citra Mandiri dangan Konsultan Pengawas dari PT Perancang Adhinusa. Dengan nilai anggarannya : Rp. 448.390.000.00

Dengan nilai anggaran yang cukup besar, menjadi pertanyaan di berbagai kalangan terkait material pasir dan batu sesuai spesifikasi dalam RAB.

“Apakah pasir yang banyak mengandung tanah tersebut sudah melalui uji lab standar pupr, dan juga material batunya harus di uji juga,” Ujar beberapa kalangan.

“jika pihak pelaksana menggunakan material tidak berkualitas, sudah pasti sangat berpotensi bangun tersebut tidak bertahan lama, alias rapuh, jika berani pihak pelaksana tunjukkan RAB dan spesifikasi yang seharusnya, biar sama sama kita koreksi,” ucapnya lagi

Dirinya meminta agar pihak PUPR Kabupaten Bogor segera untuk meninjau pembangunan dan berani menegur pihak ke 3 sebagai pelaksana yang diduga mengurangi spesifikasi material seperti dalam RAB.

“jangan sampai, proyek ratusan juta rupiah yang dikeluarkan pemkab bogor, seenaknya di kelola oleh kontraktor nakal yang semaunya mengerjakan proyek pemerintah, tanpa memperhatikan RAB yang ditentukan,” ucapnya.

 

 

 

 

(Tim MB1)