BANGKA – MB1 || Aktifitas penambangan biji timah di wilayah perairan Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka kembali ‘membabi buta’. Pasalnya, aktivitas penambangan menggunakan sarana ponton isap produksi (PIP) diduga telah merambah wilayah jalur penangkapan para nelayan.
Hanya saja, aktivitas penambangan di perairan Belinyu dan sekitarnya pun relatif marak hingga jumlahnya mencapai ratusan unit/ponton (PIP). Kondisi ini pun terdapat antara lain di perairan Pulau Batu Hitam, Pulau Padi termasuk perairan Pulau Mengkubung.
Tak ayal kondisi ini pun akhirnya menuai protes sekaligus keluhan dari sejumlah nelayan di daerah setempat, karena aktivitas ratusan unit PIP di sejumlah perairan di wilayah Kecamatan Belinyu ini dianggap menggangu para nelayan saat hendak menangkap ikan untuk mencari nafkah.
Demikian diungkapkan seorang nelayan asal Desa Riding Panjang Belinyu, Eko (45) kepada grup Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel), Rabu (27/9/2023).
Menurutnya, aktivitas penambangan ratusan unit PIP di sejumlah perairan setempat diperkirakan berlangsung hampir sepekan, bahkan aktivitas penambangan PIP di sejumlah wilayah setempat memang dianggap sangat mengganggu aktivitas nelayan. Hal ini disebabkan aktivitas penambangan ilegal itu justru kini menurutnya telah merambah jalur penangkapan para nelayan setempat.
“Kami nelayan merasa sangat terganggu saat mencari ikan di laut. Sebab mau pasang jaring untuk menangkap ikan khawatir nanti terkena ponton tambang. Ini akan merugikan nelayan,” ungkap Eko.
Akibat kondisi tersebut Eko mengaku sekretaris kelompok nelayan asal Dea Riding Panjang Belinyu bersama para nelayan lainnya berencana akan melakukan aksi turun ke laut guna mengusir sejumlah oknum penambang PIP yang beroperasi di wilayah sekitar setempat.
“Kami akan turun aksi pengusiran (mengusir oknum pelaku tambang PIP,” katanya.
Kembali Eko menegaskan jika dirinya tak sekedar ‘gertak sambal’ atau ‘omdo’ (omong doank — red) terkait rencana ia dan nelayan lainnya tetap berniat akan melakukan aksi pengusiran para oknum para pelaku tambang PIP tersebut..
Hal ini sebelumnya karena penyampaian senpat menghimbau kepada para oknun penambang yang termasuk panitia di pospam agar semua PIP yang tersebar di wilayah penangkapan nelayan segera ditarik. Meski begitu Eko mengaku jika berbohong masih sangat berharap akan adanya tindakan tegas yang dilakukan oleh aparat penegak hukum (APH) di daerah.
“Dan Hari ini mereka masih tetap beroperasi. Kami harap APH lebih tegas menindaknya,” singgungnya.
* Nama Kasim ‘Disebut-Sebut’ Selaku Koordinator Tambang *
Ratusan unit PIP ilegal yang beroperasi di sejumlah wilayah perairan Kecamatan Belinyu ini (pulau Batu Hitam, Padi dan pulau Mengkubung) dikabarkan sempat menahan warga bernama Kasim. Bahkan salah satu ketua RT di lingkungan Mengkubung ini (Kasim) ‘disebut-sebut’ sebagai koordinator penambang yang beroperasi di perairan setempat.
Namun Kasim malah mengelak soal tudingan ‘miring’ dirinya yang disebut sebagai koordinator tambang ratusan unit PIP di perairan Belinyu saat dikonfirmasi KBO Babel Group melalui sambungan nomor ponsel yang bersangkutan, Rabu (27/9/2023) malam.
“Malah saya telah merencanakannya, Rabu (27/9/2023) siang menggelar demo bersama nelayan lainnya terkait aktivitas penambangan ratusan PIP di wilayah perairan Belinyu ini,” bantahya.
Hanya saja rencana aksi demo hari itu menurutnya tertunda karena dirinya dan nelayan lainnya tidak dapat dicegah oleh pihak kepolisian daerah setempat (Polsek Belinyu). Bahkan hari itu juga diakuinya ia sempat mendatangi kantor Polsek Belinyu tak lain guna diberikan pengarahan oleh petugas Polsek setempat.
Tak cuma Kasim disebut-sebut sebagai koordinator tambang PIP di perairan Belinyu, informasi lainnya di lapangan serta keterangan warga pun berhasil dihimpun KBO Babel Group Menyebutkan oknum warga lainnya pun ikut diaebut-sebut, keduanya yaitu oknum Kades asal wilayah Kecamatan Sungailiat.
Selain itu aktivitas PIP di perairan setempat pun melibatkan sejumlah oknum warga lainnya antara lain yang berinisial Sg, Kn, Ud dan Dk disebut-sebut pihak yang bertugas mengkoordinir di Pospam PIP. Sejumlah oknum warga ini pun kini masih diupayakan untuk dikonfirmasi.
*Kapolsek “Bungkam”*
Terkait aktivitas penangkapan ilegal ratusan unit PIP di perairan Belinyu kini marak aktif (Pulau Baru Hitam, Pasir & sekitar perairan Pulau Mengkubung kini menuai protes dan keluhan nelayan di aetempat, KBO Babel Group pun mencoba mengkonformasi langsung Kapolsek Belinyu, AKP Candra Satria Adi melalui pesan WhatsApp (WA), Rabu (27/9/2023) malam.
Mirisnya, AKP Candra Satria Adi justru tak memberikan tanggapan alias ‘bungkam’ hingga berita ini ditayang. Begitu pula Kasat Polair Polres Bangka masih diupayakan dikonfirmasi.
(Sumber : KBO Babel)
More Stories
Ketum APPI laporkan Dugaan Pencabulan anak dibawah Umur yang dilakukan Ayah Korban Ke PPA Polres Metro Bekasi
Tim Kibas Sat Resnarkoba Polres Bangka Gagalkan Peredaran Sabu 10,64 Gram di Sungailiat
Dukung Asta Cita Presiden RI, Polda Sulut Tangkap 3 Tersangka Judi Online di Minsel