PANGKALPINANG – MB1 II Heboh dan kecurigaan melanda di pelabuhan Pangkalbalam ketika informasi tentang penyelundupan timah merebak. Namun, yang lebih mengejutkan, kabar pengiriman 12 kontainer peti kemas berisi timah yang hendak dikirim ke Singapura melalui Pelabuhan Pelindo Regional 2 Pangkalbalam, telah mencapai telinga publik. Sebuah skenario rahasia yang terungkap pada malam Selasa, 19 Maret 2024, telah menambah keruhnya keadaan di kawasan tersebut. Rabu (20/3/2024).
Informasi yang diperoleh jejaring media Awam Babel di lapangan menyebutkan bahwa pengiriman ini dilakukan sekitar pukul 19.00 WIB melalui jasa agen Global (PSSD).
Ada enam trailer masuk ke pelabuhan Pelindo Pangkalbalam untuk melakukan proses loading. Setelah proses tersebut, kontainer-kontainer itu diangkut ke dalam sebuah kapal tongkang yang sudah bersandar, siap untuk berlayar.
Taufik, Manager Operasional Pelindo 2, membenarkan bahwa tongkang bernama Nusantara 2501 mengangkut 12 kontainer tersebut.
Meskipun dokumen resmi menyebutkan bahwa muatan tersebut adalah timah, namun Taufik menyatakan bahwa tidak bisa memastikan secara detail tentang isinya.
Tongkang tersebut rencananya akan berlayar ke Jakarta sebelum akhirnya diekspor ke Singapura.
Namun, kejanggalan muncul ketika Taufik menyatakan bahwa kemungkinan besar tongkang itu akan berangkat keesokan harinya, meskipun sebelumnya diperkirakan akan berangkat pada malam itu juga. Ini menimbulkan dugaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres di balik aktivitas ini.
Direktur Mitra Stania Prima (MSP), Didit, mengakui bahwa pengiriman tersebut dilakukan oleh perusahaannya.
Didit menegaskan bahwa timah yang dikirimkan sudah memiliki izin Resencana Kegiatan dan Anggaran Biaya (RKAB) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta persetujuan ekspor dari Kementerian Perdagangan.
Meski demikian, masih ada banyak pertanyaan yang menggantung. Identitas pemilik PT Global yang bertanggung jawab atas ekspedisi ini belum diketahui.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa ada kemungkinan kecurangan atau praktik ilegal yang terjadi di balik pengiriman ini.
Upaya wartawan untuk mencari kejelasan dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkal Balam melalui aplikasi WhatsApp tidak membuahkan hasil.
Belum ada jawaban yang diterima, sehingga misteri di seputar pengiriman ini semakin tebal.
Adanya ketidakpastian ini semakin memperumit situasi. Terlebih lagi, saat proses pemindahan peti kemas ke dalam tongkang berlangsung, Taufik menyatakan bahwa tongkang tersebut tidak akan berangkat pada malam itu, meskipun sebelumnya direncanakan demikian.
Hal ini menambah kecurigaan bahwa ada yang tidak beres di balik pengiriman ini.
Pihak berwenang, termasuk Bea Cukai Pangkalpinang, diminta untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai pengiriman ini.
Kejelasan harus segera diperoleh untuk menghindari potensi pelanggaran hukum dan menjaga integritas perdagangan internasional Indonesia.
Kisah ini masih menyimpan banyak misteri dan pertanyaan yang belum terjawab. Publik berharap agar pihak berwenang dapat segera memberikan penjelasan yang memadai untuk mengungkap kebenaran di balik pengiriman misterius ini.
(Sumber : KBO Babel)
More Stories
Curah Hujan Tinggi Akibatkan Pergerakan Tanah di Kampung Ciasih Desa Cijulang
Ledakan Di Gudang Penyimpanan BBM Di Kotawaringin Barat, Satu Orang Meninggal Dunia
Lagi Terulang insiden kebakaran dilokasi Drilling di lahan HGU disinyalir milik PT. Hindoli diduga dibeking Oknum Anggota?