Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya N.RUDIANSAH Geram Dengan Proyek APBD Di Wilayah Kecamatan Babelan yang Pekerjaannya Asal Jadi

KABUPATEN BEKASI, MB1 II Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi, menyikapi terhadap kualitas pekerjaan konstruksi yang diduga tidak memenuhi standar pekerjaan tersebut proyek yang berlokasi di wilayah kecamatan Bebelan menyorotinya, setelah ditemukan sejumlah kekurangan dan kontruksi yang dipergunakan oleh para pemborong itu sangat buruk dan tidak sesuai RAB yang sudah ditentukan dari dinas terkait yaitu Dinas Sumber Daya Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi.pada senin ( 27-05-2024 )

Dikatakan Ketua Lsm Prabu N. RUDIANSAH Salah satu contoh yang disikapinya adalah proyek rekonstruksi jalan di Kecamatan Bebelan dengan nomor kontrak PG.02.02./41/SP/PJL. DSDAPMBK/2024. Dengan Anggaran yang tercantum dalam papan proyek mencapai jumlah yang sangat pantastis, 6.116.140.000 (enam miliar seratus enam belas juta seratus tujuh puluh enam ribu rupiah), namun sangat di sayangkan banyak sekali terdapat kekurangan kekurangannya dan diduga ada permainan kotor didalamnya alias kong – kalingkong dengan para pengawas dan pptk yang berada di wilayah tersebut dalam pelaksanaannya.

Pengawas proyek saat dikonfirmasi oleh tim awak media menyatakan bahwa kedalaman pekerjaan mencapai 16 cm. Selain itu, pada saat diukur lebar jalan yang seharusnya homogen ternyata bervariasi, dengan sebagian mencapai 120 cm dan sebagian lainnya hanya 110 cm.

Tidak hanya itu, bahan material yang digunakan juga dipertanyakan, dimana batu limestone yang halus digunakan diduga tanpa adanya pemadatan yang memadai.

Salah satu warga menyampaikan bahwa batu limestone tersebut bukanlah batu kapur yang berkualitas, yang seharusnya memiliki tekstur yang lebih padat.

N. Rudiansah menduga bahwa kualitas rendah dari pekerjaan konstruksi ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan konsultasi yang memadai selama proses pelaksanaan proyek.

Oleh karena itu, ia menyerukan perlunya tindakan yang lebih tegas dan pengawasan yang lebih ketat dari pihak terkait guna memastikan bahwa proyek-proyek konstruksi yang dibiayai oleh APBD tahun anggaran 2024 ini dapat memenuhi standar kualitas yang sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan tersebut tegasnya.

(ALI,YOM)