April 2, 2025

Bupati Instruksikan OPD dan Perusahaan Ikut Intervensi Stunting

BELITUNG TIMUR, MB1 II Pemerintah Kabupaten Belitung Timur terus berupaya menekan angka stunting. Angka prevalansi stunting Kabupaten Beltim saat ini sebesar 17,30 masih yang terendah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (05/06/2025).

Berdasarkan angka elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) angka prevalensi stunting Kabupaten Beltim pada Februari 2024 sebesar 4,76 persen. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan angka prevalensi stunting Oktober 2023 yaitu sebesar 4,99 persen.

Meski begitu masih ada beberapa kasus stunting di desa yang butuh penanganan khusus. Bupati Beltim, Burhanudin pun memerintahkan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Perusahaan, perbankan, bahkan TNI/Polri ikut atasi stunting.

Bupati Beltim pun membagi pihak-pihak yang akan melakukan intervensi stunting untuk setiap kecamatan. Misalnya Dinas Komunikasi, Informatika Statistik dan Persandian, Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, PT SWP, dan PT Parit Sembaga akan bertanggungjawab untuk intervensi balita bermasalah di setiap desa Kecamatan Kelapa Kampit.

“Kita tidak ingin membebankan masalah stunting ini pada satu OPD saja, karena ini permasalahan strategis daerah. Semua harus berintegrasi, baik OPD, swasta dan TNI/Polri,” kata Burhanudin saat Pembukaan Aksi 3 Konvergensi Stunting Rembuk Stunting Tahun 2024 Kabupaten Beltim di Ruang Pertemuan Gunung Lumut Bappelitbangda.

Intervensi yang dilakukan bukan Pemberian Tambahan Makanan Lokal, tapi juga membantu rujukan ke dokter spesialis anak ataupun tindakan lain yang diperlukan.

“Karena stunting itu bukan hanya sekedar penanganan gizi buruk, tapi juga intervensi lain yang akan menurunkan prevalansi atau pun kasus hingga mendekati 0. Semuanya harus bersinegritas,” jelas Aan sapaan Burhanudin.

OPD, perusahaan dan Forkopimda yang setuju untuk melakukan intervensi stunting pun menandatangani komitmen bersama. Namun ditegaskan Aan, tidak koonsekuensi jikalau OPD alpa atau melalaikan komitmen yang sudah dibuat.

“Kita lebih ingin mengetuk pintu hati mereka. Bersama-sama memikirkan untuk menyelesaikan pekerjaaan ini secara bersama,” ujar Aan.

 

 

 

 

(TIM)