Juni 28, 2025

Nathaniel Tanaya Pemilik Hotel Liana ikut angkat Bicara Terkait Penutupan Jalan Keluarga Bah Iroh

SITUSARI – CILEUNGSI – BOGOR, MB1 II Terkait rencana penutupan akses jalan Bah Iroh di kampung Empu RT, 02 Rw, 06, Desa Situsari Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor yang akan dilakukan pihak Hotel Liana, Nathaniel Tanaya ikut angkat bicara, pasalnya, kata dia, tanah tersebut sudah menjadi hak miliknya berdasarkan kepemilikan sertifikat SHM (Sertifikat Hak Milik), Senin, (10/06/24)

“Tanah itu sudah saya beli, bukti kepemilikannya SHM. Dulunya kita bebasin dikit demi sedikit, ada yang 200 meter, 500 meter secara bertahap termasuk disekitaran tanah milik bah Iroh,” Ungkap Nathaniel Tanaya kepada mediabhayangkarasatu.com

Masa itu, kata Nathaniel Tanaya, dirinya menceritakan bahwa bah iroh meminta untuk tanahnya dibebaskan, akan tetapi, sambung Nathaniel, karna terkendala keuangan yang cukup besar maka pembebasan dipending dahulu.

“Keinginan bah iroh ke saya, dirinya menawarkan agar tanahnya dibebasin juga satu blok sekaligus luasan sekitar 5000 m², karna keterbatasan keuangan kala itu, saya bilang ke bah Iroh nanti pastinya akan saya bebasin untuk saya beli,” ujarnya.

Karna sekeliling tanah milik bah iroh sudah menjadi miliknya, kata Nathaniel Tanaya, bah iroh hingga tidak memiliki akses jalan, karna itu dirinya (bah iroh) memohon kepadanya untuk bisa diberikan sedikit akses jalan.

“bah iroh tempo itu mohon ke saya minta agar ke tempatnya memiliki akses jalan, karna tidak punya jalan, jadi saya bilang kalau mau bisa bikin surat permohonan untuk akses jalan,” ujarnya.

“Dengan bah iroh membuatkan surat permohonan untuk di berikan jalan, maka itu akses jalan yang dia mohon akhirnya saya berikan akses jalan itu di tanah saya, karna saya berpikir kita sebagai tetangga. Hal hasil tadinya jalan yang saya berikan akses itu saya pasangi portal dan motor bisa lewat situ, saya juga pesan supaya portal-portal yang dipasang agar dijaga dan bah iroh setuju serta mengiyakan. Sehubungan bah iroh meninggal, portal-portal saya hilang semua dicuri, termasuk portal yang sekarang dipakai keluarga bah iroh sebagai akses jalan,” tuturnya Nathaniel Tanaya.

Dikarenakan portal yang dipasang banyak yang hilang, Nathaniel Tanaya menjadi geram, lalu dirinya mengambil tindakan melayangkan surat pemberitahuan untuk berkoordinasi dengan Binmas, Babinsa dan pihak desa dan juga keluarga bah iroh, dikarnakan pihaknya berencana akan menutup akses jalan tersebut.

“Itu bukan semata – mata egois saya, kalaupun saya mau egois bisa saja toh juga itu tanah milik saya,” pungkasnya, Nathaniel.

Kendati demikian, Nathaniel Tanaya mengatakan dirinya masih mempunyai toleransi rasa kemanusiaan yang tinggi kepada keluarga bah iroh terkait akses jalan.

“Saya bukan orang yang diktator dan sewenang-wenang karna mereka tetangga saya juga disitu. Akan tetapi yang saya minta kepada keluarga bah iroh untuk adanya surat permohonan maaf kepada saya, diantaranya, atas portal – portal yang hilang, dan untuk portal-portal yang ditemukan untuk mereka berjanji menjaga mandat tersebut. Setelah itu baru saya akan balas surat permohonan maaf dan meminta akses jalan dari pihak keluarga,” ucapnya.

“Dan dalam isi surat yang mereka ajukan, juga berisikan satu point bahwa mereka membetulkan bahwa tidak adanya jalan disitu. Dan pastinya akan saya kasih jalan, yang terpenting bagi saya adanya etika, dan kalau pun saya kasih jalan itu karna rasa kemanusiaan,” tutup Nathaniel Tanaya.

 

 

 

 

(Red MB1)