Juni 12, 2025

PARA PETANI ACAM AKAN ADA AKSI DEMO BESAR -BESARAN KALAU SAJA BENDUNGAN KALI CIKARANG BEKASI LAUT ( CBL ) BELUM DIRAPIHKAN, ” PEMKAB BEKASI TERKESAN LAMBAN DAN TIDAK PERDULI PADA PETANI DIWILAYAH UTARA

KABUPATEN BEKASI, MB1 II Petani Padi yang mencakup 19 Desa di Kabupaten Bekasi bagian utara terancam gagal tanam, hal ini di sebabkan tidak ada pasokan air yang mengalir ke hamparan sawah mereka yang seluas 7600 Hektare tersebut, yang lebih mirisnya lagi, hal ini justru terjadi sudah puluhan tahun. dan anehnya, pemerintah justru terkesan lamban merespon keluhan petani ini, Minggu, (28/07/2024).

Petani akhirnya dengan terpaksa bergerak sendiri tanpa di bantu pemerintah, menggunakan bahan baku seadanya petani harus melakukan gerakan gotong royong membendung kali CBL. Berharap agar dapat air mengalir ke 19 Desa di ujung Kabupaten Bekasi bagian Utara ini.

Untuk mendapatkan pasokan air, hamparan sawah seluas 7600 Hektare menuju Bekasi bagian utara memang satu – satunya bersumber dari saluran kali Cikarang ini. Hamparan sawah petani ini sangat berpotensi menjadi bagian dari Program Ketahan Pangan Nasional, kini harus terancam gagal tanam akibat irigasi air yang tidak mendukung.

“Polemik masalah ini, Ucap para petani, sudah sering terjadi setiap musim tanam II, karena sarana irigasi yang sangat memprihatinkan, yaitu terkait bendungan kali CBL yang sudah puluhan tahun hingga kini belum diperbaiki, tepatnya di pintu air Cikarang Jati. Akar masalah ini adalah penyempitan dan sedimentasi kali Cikarang sepanjang 34 km,”Ucap para petani saat dikonfirmasi di lokasi bendungan, Petani sangat berharap hal ini cepat teratasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi.

“Mau itu bagai manapun caranya, Pemerintah harus cepat tanggapi dan atasi keluhan kami, apa bila di tahun 2024 ini tidak di tangani dengan serius, “Kami para petani akan melakukan aksi Demo massa, karena ini sudah terjadi puluhan tahun,”Tegas para petani.

Sementara, Tokoh petani di Kabupaten Bekasi bagian utara dari Desa Pantai Harapan Jaya, Aris Sukadam mengatakan bahwa pintu air sudah puluhan tahun tidak lagi berfungsi, dalam hal ini pemerintah harus menyikapinya dengan bijak dan cepat.

“Kendala kita sebagai petani, Wabilkhusus di ujung Bekasi bagian utara sangat miris sekali, melihat pintu air yang sudah tidak berfungsi dengan baik, dampak hal ini kami petani harus menjerit karena selalu gagal tanam, karena tidak dapat pasokan air untuk sawah kami, dan lebih mirisnya lagi, ini terjadi sudah sejak puluhan tahun yang lalu,” Ucap, Aris Sukadam.

“ Lebih lanjut Aris ” Maka karena itu petani bergotong royong membuat bendungan dengan alat seadanya dengan di dampingi oleh beberapa Kepala desa yang peduli dengan keresahan masyarakat petani terkait tidak adanya pasokan air untuk sawah kami,”jelasnya.

Masih dikatakan Aris,_red “Coba lihat itu sampai terlihat Pak lurah Disan,( Kades Sukakerta ) Beliau sampai mau hadir dan turun tangan membatu masyarakat untuk membuat bendungan dengan menggunakan karung yang di isi dengan tanah secara manual, “Ucapnya

Aris Sukadam juga mengatakan bahwa pihaknya sudah berulangkali mengadu kepada pihak pemerintah terkait permasalahan yang di alami para petani ini,

“Saya sebagai tokoh petani sudah beberapa kali beraudensi kepada lembaga instansi terkait, Namun, Alhasil..yang kami dapat hanyalah harapan palsu, tidak ada respon cepat dari instansi, atau dari pemerintah Kabupaten Bekasi hingga saat ini,”Imbuhnya

Masih kata Aris Sukadam, “Harapan kami sebagai petani di Kabupaten Bekasi bagian utara yang mayoritas hampir 85% berprofesi sebagai petani, dengan keadaan ini yang sangat miris sekali, lahan pertanian sangat sulit untuk mendapatkan pasokan air yang cukup sudah puluhan tahun lamanya, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bekasi jangan tutup mata, tanggapi dan respon cepat lah keluh serta keresahan kami ini sebagai petani “Pungkasnya

 

 

 

(Ali / YOM)