PARUNGPANJANG – BOGOR, MB1 II Pondok Pesantren Bahrul Ulum di Kp. Cilangkap Rt 02, Rw 01, Desa Lumpang Kecaamatan Parungpanjang Bogor, menggelar Haul (Tradisi di Umat Islam) ke 6 tahun almagfirullah K.H Saumin Bin H. Bawi, Selasa malam (17/09/2024).
Acara ini dihadiri ratusan santri-santriawati, alumni pondok pesantren dan seluruh masyarakat di Desa Lumpang, karena sekaiigus merayakan hari lahir kekasih Allah SWT Maulid Nabi Muhammad SAW di 12 Rabiul Awal 1446 Hijriah.
Hadir juga Kepala Desa Lumpang H. Mohamad Rodis Faisal atau yang sering disapa Caning. Didalam sambutannya Caning mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendoakan Almarhum K.H. Saumin Bin H. Bawi ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT.
“Kita bersama-sama menjaga Pondok Pesantren Bahrul Ulum dan terus mendoakan almarhum Ketua MUI Desa Lumpang pada masanya ditempatkan disisi Allah SWT,” ucap Caning dalam sambutan.
Bahkan, Caning menyarankan masyarakat untuk menjaga anak-anak untuk dijauhkan dari Judi Online (Slot) karena hal itu sangat tidak bermanfaat karena bisa mengakibatkan bunuh diri dan lebih baik dititipkan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memantau anak-anaknya, jangan sampai didekatkan dengan judi online dan tawuran, saya harap untuk dititipkan disini,” Imbau Caning.
Sementara itu, Ustad Wildan selaku penerus pimpinan Pondok Pesantren dan Ketua HISAB (Himpunan Santri Bahrul Ulum) berdiri tahun 1997, untuk bersama-sama mendoakan ayahanda diterima baik Allah SWT.
“Saya sebenarnya gugup bisa berdiri disini karena saya takut tidak bisa memberikan yang terbaik untuk seluruh jamaah di Desa Lumpang. Namun mari bersama-sama kita mendokan sang ayahanda diterima dan diluaskan alam kuburnya, amin ya Allah,” jelas Ustad Wildan.
Ustad Wildan tidak lama dalam sambutan, hanya saja meminta kepada seluruh jamaah untuk mendoakan Pondok Pesantren Bahrul Ulum menjadi barokah.
“Dan saya minta kepada seluruh jamaah mendoakan Pondok Pesantren Bahrul Ulum menjadi barokah, dan bermanfaat untuk agama dan masyarakat,” tambahnya wildan.
Hinga akhirnya Kyai Haji Memet Kosasih Dari Kp. Toge Desa Bunar Kecamatan Jasinga memberikan tausiah di depan seluruh jamaah. Menurutnya, Almarhum K. H Saumin sangat dekat dan Ustad Wildan adalah santri senior di Pondok Pesantren miliknya di Toge Jasinga.
“Kebahagian abadi tetap di akhirat dan mudah-mudahan gusti Allah SWT membahagiakan kita semua di Dunia dan Akhirat, dan Kang wildan dan keluarga semoga panjang umurnya, karena dia adalah santri senior di Pondok saya, bahkan, almarhum K.H Saumin sangat dekat dengan saya, kita doakan guru-guru kita di alam kuburnya terang atas doa-doa kita,” doa K.H Memet Kosasih.
Dan sudah jelas pondok pesantren salafi tidak akan kalah dengan pondok pesantren lainnya, dan harus sedih jikalau ulama meninggal dunia.
“Meninggal itu adalah hak dan pasti, dan siapa saja yang tidak sedih jikalau ulama meninggal dunia adalah munafik, dan ada 4 hal yang perlu diketahui (Pertama Meninggalnya Ulama, Kedua Meninggalnya Pejabat, Ketiga Meninggalnya Orang Kaya dan keempat Meninggalnya Manusia Faqir), hal ini adalah pringatatan bahwa kita pasti meninggal, dan jangan disesali,” pungkasnya.
(Red)
More Stories
Sekertaris Umum FRJ-RI Berikan Apresiasi, Persiapan MTQ ke-55 Tingkat Kabupaten Tangerang di Kecamatan Krinjo
Bela Tiga Tersangka, Masyarakat Tanjungberikat Tuntut Pembebasan Leni di PN Koba
Tim PSSI Persebun Gelar Pertandingan Persahabatan di lapangan mini soccer Yessu