BALI, MB1 II Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) mendukung langkah Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid melakukan bersih-bersih pegawai yang terlibat jaringan judi online (judol).
Menurut KMHDI, langkah tersebut sangat progresif guna menjaga integritas Kementrian Komdigi serta segara menghindari dampak buruk keberadaan Judol di masyarakat.
Ketua PP KMHDI Wayan Darmawan mengatakan langkah bersih-bersih pegawai ini menunjukan komitmen Menteri Meutya untuk menjaga integritas dan kepercayaan Kementrian Komidigi di tengah masyarakat.
Terlebih, beberapa waktu lalu, sejumlah pegawai Kementrian tertangkap lantaran menjadi operator Judol.
“Kami sangat mendukung penuh langkah cepat Bu Menteri Meuty. Kami menilai ini waktunya bersih-bersih di kementrian Komdigi. Jangan sampai ada stigma masyarakat yang mengatakan bahwa Kementrian Komdigi jadi backing Judol di Indonesia,” terangnya.
Darmawan mengungkapkan keberadaan Judol telah memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Judol menciptakan kecanduan tidak hanya dari kalangan tua namun juga anak muda dan remaja.
Perkembangan teknologi kata Darmawan telah membuat Judol lebih mudah diakses, termasuk oleh anak muda dan remaja sebagai pengguna teknologi terbesar di Indonesia.
Oleh karena itu, kata Darmawan Judol tidak bisa dibiarkan agar generasi muda Indonesia tetap berkualitas dan cita-cita Indonesia emas dapat dicapai.
Lebih lanjut, Darmawan mengatakan dampak lain dari Judol adalah tingginya angka kriminalitas. Menurut Darmawan banyak kriminalitas dipicu akibat kecanduan Judol.
“Misalnya pencurian, penipuan mereka lakukan untuk memenuhi hasrat bermain Judol. Jika ini dibiarkan maka akan merugikan bangsa dan negara. Ketahanan bangsa kita bisa terancam lantaran ada Judol,” terangnya.
(Bunga Endang)
More Stories
KMHDI Tolak Kenaikan PPN Jadi 12 Persen
Kembangkan Desa Wisata Berkeselamatan, Jasa Raharja Luncurkan Program Beta-JR di Desa Karangrejek
Danrem 045/Gaya Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-24 Provinsi Babel