CILEUNGSI – BOGOR, MB1 II Ratusan karyawan menggelar aksi di depan RS Thamrin yang sekarang berganti nama menjadi RS Rodjak, yang berlokasi di Jalan Raya Narogong, Desa Limus Nunggal Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. pada Kamis (13/3/2025) sekitar jam 14.00 Wib.
Para karyawan meminta agar pihak RS membayarkan sisa gajinya yang belum dibayar selama 6 bulan. Mereka yang melakukan aksi terdiri dari karyawan medis maupun non medis.
“Jadi tuntutan kami kepada pihak RS untuk meminta hak seperti gaji yang sudah 6 bulan belum dibayarkan 100 persen,” Kata Yuniar Dwi Wiranti sebagai Perawat, kepada Wartawan.
Terlebih Kata Yuniar dan karyawan lainnya, bahwa pihak RS dirasa kurangnya menghargai para karyawannya dan memperhatikan kesejahteraan karyawan.
“Kita semua disini, baik pekerja medis dan non medis yang berjumlah sekitar 500 orang hanya baru menerima 65 persen dari gaji hingga kebutuhan keluarga kami masing – masing jadi terganggu,” ucapnya Yuniar.
“Kita juga banyak kebutuhan rumah tangga, seperti beli susu anak, bayar rumah dan kebutuhan lainnya,” Sambungnya.
Para karyawan termasuk Yuniar mengaku kesulitan, Imbas gaji belum dibayarkan, sampai sampai, sambungnya, para karyawan banyak yang sampai pinjam hutang.
“Kita, sampai ada yang pinjam uang sana sini untuk kebutuhan keluarga kita,” keluhnya Yuniar.
Padahal para karyawan, kata Yuniar, sudah bekerja sesuai protap dari rumah sakit.
“Kita sudah pertanyakan, tapi jawabannya nanti dan nanti, tapi tidak tahu sampai kapan diselesaikan, terlebih sebentar lagi ini kan mau lebaran, pasti banyak kebutuhan,” pungkasnya.
Perihal gaji para karyawan belum dibayarkan, Yuniar yang mewakili para semua karyawan mengatakan bahwa rapat sudah diadakan, akan tetapi belum ada kejelasan dari management RS.
“Kemaren sudah ada rapat dengan PPNI Kabupaten Bogor, cuma belum ada kepastian kapannya dibayarkan,” ujarnya.
Saat ditanyai wartawan, kendala pihak RS belum membayar gaji karyawannya, Pihak RS beralasan adanya problem yang harus di penuhi terlebih dahulu.
“Kalaupun ada problem kami rasa ya jangan mengorbankan hak para karyawan. Kalau tidak ada kita siapa yang mau ngejalanin rumah sakit,” ucapnya.
Para karyawan berharap haknya segera dibayarkan oleh pihak rumah sakit.
Ratusan karyawan mengancam akan melanjutkan aksi demo sampai tuntutan hak mereka diselesaikan.
“Kita akan melakukan aksi demo berlanjut sampai gaji kita dibayarkan,” tutup Yuniar.
Salah satu dokter dilokasi aksi mengatakan pada wartawan bahwa untuk gaji dokter yang bekerja tetap dibayarkan sesuai dengan jumlah pasien yang ditanganinya.
“Alhamdulillah, kalau dokter disini dibayarkan gajinya sesuai pasien yang dilayani. Kalau perawat, fisioterapi, tenaga non medis memang baru dibayarkan hanya 65 persen, ini juga belum ada kepastian apakah mereka mendapatkan THR atau tidak,” Kata Cynthia sebagai dokter Rekam Medis.
Selama bekerja di RS Thamrin, Cynthia mengaku para karyawan kali pertamanya melakukan aksi tuntutan.
“Aksi seperti ini baru pertama kalinya terjadi dan se-drastis ini,” ucapnya.
Ditanyakan terkait pelayanan bagi pasien, dokter Cynthia mengaku tetap melayani pasien dengan baik.
“Pasien tetap terlayani dengan baik, untuk pasien rawat jalan dan pasien rawat inap, karna komitmen kami para dokter dan perawat disini melayani dengan sepenuh hati,” pungkasnya.
Yang terkendalanya, ungkap dokter Cynthia, yaitu obat – obatan yang kurang tersedia, dan juga untuk stok obat menipis.
“Hanya sedikit saja stok obatnya, jadi pasien pulang itu tidak membawa obat,” tandasnya.
Cyintia berharap mudah – mudahan keadaannya kembali normal, dan haknya karyawan diberikan.
Para karyawan mengungkapkan kekecewaan membentangkan spanduk didepan RS yang bertuliskan :
“TURUT BERDUKACITA ATAS MENINGGALNYA HATI NURANI OWNER DAN JAJARAN MANAJEMEN RADJAK GROUP”
“GAJINYA TIDAK SEBERAPA TAPI TUNTUTANNYA LUAR BIASA”
“KARYAWAN Tidak Menyelesaikan TUGAS = PEMALAS. BOS Tidak Memberikan Hak UPAHNYA = SIBUK”
“YANG SAKIT ITU BUKAN PUTUS CINTA – TAPI KERJA 100% GAJI DI POTONG”
“YANG KATANYA NAKES GARDA TERDEPAN NYATANYA GAJI AJA DI KESAMPINGKAN – BAYARKAN GAJI KAMI 100% BUKAN 65%”
“BAPAK & IBU PENGUNJUNG RADJAK HOSPITAL CILEUNGSI MOHON DO’A NYA AGAR GAJI KAMI FULL 100%”
(Red MB1)
More Stories
LPKNI Pertanyakan Perkembangan Laporan Dugaan Penimbunan beras Subsidi Merk SPHP Ke Polda Jambi
Uang Korupsi Disita, Tapi ke Mana Perginya? Hak Rakyat Harus Dikembalikan! (Opini)
PT Jasa Raharja Lanjutkan Kerja Sama dengan Universitas Padjajaran : Tingkatkan Sinergi Pendidikan dan Keselamatan Lalu Lintas