Kapolda Babel beri pesan penting ke jajaran lantas, jaga penampilan hingga utamakan keselamatan

BANGKA BARAT, MB1 II Kapolda Babel memberikan Pesan Penting Ke Jajaran Lantas, Jaga Penampilan Hingga Utamakan Keselamatan. Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo mengingatkan kepada jajaran Lalu Lintas untuk dapat menjaga penampilan diri saat menjalan tugas dilapangan.

Menurut Hendro, anggota Lalu Lintas termasuk ujung tombak Kepolisian yang diperhatikan langsung oleh masyarakat.

“Sebelum mengatur lalu lintas kita harus mengaca terlebih dulu. Anggota Lantas ini termasuk ujung tombak Polisi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga dituntut performancenya harus bagus, sikap tampang, kebersihan kerapiannya. Ini Saya lihat sudah bagus artinya semangat untuk kerja itu ada,”kata Hendro dihadapan anggota Operasi Patuh Menumbing 2025, Rabu (23/7/25).

Hendro juga menekankan pentingnya kesiapan anggota dilapangan untuk melakukan pengecekan kelengkapan terutama peluit masing-masing petugas.

“Pengetahuan juga didalam pengaturan harus mengerti secara teori dan praktek. Peluit satu itu memberhentikan termasuk gerakan-gerakannya,”ujar Hendro.

Selain itu, Jenderal Bintang Dua Polri ini menekankan pentingnya menjaga keselamatan diri dan masyarakat pada saat menjalankan tugas dilapangan.

Baginya, penempatan anggota merupakan hal yang sangat penting pada saat melakukan pengamanan maupun pengaturan dijalan raya.

“Saat melaksanakan pengamanan masyarakat, anggota harus menempatkan dirinya ditempat yang aman. Jangan sampai kita berdiri ditempat yang dapat membahayakan diri kita maupun orang,”tekannya.

“Oleh sebab itu, utamakan keselamatan diri dan masyarakat. Meskipun Kapolda terlihat didepan mata mau lewat, kemudian dari sana ada motor mau lewat, prioritaskan masyarakat, jangan lihat Kapoldanya karena keselamatan harus diutamakan,”sambungnya.

Lebih lanjut, Mantan Wakapolda Metro Jaya ini berpesan agar anggota tidak bersikap arogan atapun menggunakan kekerasan dalam bertindak.

“Tetap senyum, sapa, salam, sopan dan santun serta humanis. Di Babel ini tidak mungkin kita harus pakai kekerasan, karena semuanya di Babel adalah keluarga kita, teman kita SD, SMP, saudara, mertua pasti ada rentetan keluarga.

 ( AGUNG/DHARMA )