SUKABUMI, MB1 II Pemandangan memilukan muncul dari Kampung Babakan Astana, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Seorang perempuan bernama Etin (25) memilih beristirahat di kandang domba reyot karena rumah keluarganya sudah tidak layak ditempati.
Kabar itu cepat menyebar melalui pesan berantai hingga sampai ke telinga Bupati Sukabumi, Asep Japar. Mendengar laporan tersebut, Asep langsung memerintahkan Camat Palabuhanratu, Deni Yudhono, untuk mengecek fakta di lapangan.
Begitu tiba, Deni menemukan kondisi yang membuat hatinya tersentuh. Etin tidur di bilik kandang berukuran sempit berdinding papan dan bilah bambu. Atapnya dari genting miring yang ditopang batang kayu seadanya. Di dalam ruangan pengap itu, kasur bambu mungil menjadi tempat Etin beristirahat, hanya bersebelahan tipis dengan hewan ternak domba.
“Benar adanya, kondisi yang saya lihat memang jauh dari layak. Rumah orang tuanya pun sudah rapuh dan bocor. Ini sangat membutuhkan bantuan,” ungkap Deni, Selasa, 26/8/2025
“Sebelum aparat kecamatan tiba, relawan sosial setempat, Agus Sugianto, sudah mengecek laporan warga. Agus menceritakan, ia menerima informasi pada malam hari bahwa ada seorang warga yang terpaksa tidur di kandang.
“Ketika saya cek paginya, ternyata benar. Saya langsung berharap ada program bantuan rumah untuk keluarga ini, karena rumah kakaknya pun penuh sesak dihuni lima orang,” ujar Agus.
Agus mengaku kaget ketika tiba-tiba mendapat panggilan video dari Bupati Sukabumi saat berada di lokasi. Dari sambungan itu, Asep bisa melihat langsung kondisi Etin.
Janji Bantuan dari Bupati
Camat Deni menegaskan sudah melaporkan kondisi tersebut ke Bupati. Menurutnya, keluarga Etin sangat membutuhkan rumah yang lebih layak serta fasilitas dasar yang memadai.
“Pak Bupati sudah berkomunikasi langsung dengan relawan dan melihat kondisi Etin lewat panggilan video. Beliau menyampaikan akan segera mengirimkan bantuan material bangunan,” jelas Deni.
Kini, warga sekitar bersama relawan berharap janji pemerintah segera terealisasi. Sebab, selain kandang yang ditinggali Etin tidak layak, rumah ibunya, Ibah, juga sudah hampir ambruk.
“Kalau tidak cepat dibantu, dikhawatirkan kondisinya semakin parah. Warga di sini siap gotong royong jika ada bantuan,” tegas Agus.
(Nuryana)
More Stories
Komentar Pedas Warga Bandung! Soal Parkir Motor Sepanjang Jalan Kebonjati, Komitmen Pemkot Bandung Dipertanyakan
Karna Takut Istri, Pria di Cibungbulang Ngaku Dibegal
4 Keluarga di Desa Mampir Cileungsi Puluhan Tahun Tidak Diberikan Akses Jalan Memadai oleh Pihak Perum Griya Cileungsi 5, Kades Angkat Bicara