PANGKALPINANG, MB1 II Pemerintah Kota Pangkalpinang menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh ketersediaan bahan pokok dapur bagi pelaksanaan Program Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang merupakan bagian dari program nasional pemerintah pusat. Rabu (22/10/2025)
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Dessy Ayutrisna, pada Selasa (21/10/2025), usai mengikuti rapat koordinasi terkait kesiapan pelaksanaan program tersebut di wilayah Kota Pangkalpinang.
Menurut Dessy, program SPPG merupakan kebijakan prioritas nasional yang harus dijalankan oleh seluruh pemerintah daerah tanpa terkecuali. Ia menegaskan bahwa Pemkot Pangkalpinang akan berkomitmen untuk memastikan seluruh kebutuhan bahan baku dapur yang berkaitan dengan program tersebut tetap tersedia di pasaran.
“Ini karena program pusat harus kita laksanakan apapun yang terjadi. Kami, pemerintah kota, akan berdiskusi dan memberikan dukungan penuh terkait ketersediaan bahan baku di Kota Pangkalpinang,” ujar Dessy Ayutrisna dengan nada tegas.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota segera mencari solusi atas sejumlah tantangan di lapangan, terutama terkait sulitnya memperoleh beberapa bahan pokok tertentu yang berpengaruh terhadap pelaksanaan program gizi.
“Ini harus dilaksanakan karena program dari presiden kita. Kita akan mencari solusi karena memang kondisi ketersediaan bahan baku ini sangat berpengaruh. Kami juga akan melakukan evaluasi dan diskusi bersama Pak Wali Kota,” ujarnya.
Dessy juga menyoroti pentingnya koordinasi lintas sektor agar program SPPG dapat berjalan sesuai target dan tepat sasaran. Menurutnya, kerja sama antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pelaku usaha sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan pangan dan bahan pokok di wilayah kota.
“Kami baru beberapa hari dilantik, jadi perlu banyak koordinasi dengan para OPD dan juga agar pelaksanaan program ini tepat sasaran,” kata Dessy Ayutrisna, yang baru beberapa hari menjabat sebagai Wakil Wali Kota Pangkalpinang.
Pemerintah Kota, lanjutnya, juga akan melakukan pemetaan kebutuhan dan mengidentifikasi hambatan yang mungkin muncul di lapangan, termasuk kendala logistik dan distribusi bahan pangan. Upaya tersebut diharapkan dapat meminimalisir potensi kelangkaan atau lonjakan harga bahan pokok di pasar.
“Kalau bahan baku sulit didapat, otomatis pelaksanaan program juga akan terganggu. Karena itu, kami akan segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait agar stok kebutuhan tetap aman dan terkendali,” tambahnya.
Harga Ayam Potong Sempat Berfluktuasi
Sementara itu, kondisi harga bahan pokok di Kota Pangkalpinang dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan fluktuasi, terutama pada komoditas ayam potong. Berdasarkan data dari Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, harga ayam potong sempat menembus Rp45 ribu per kilogram, namun kini telah berangsur turun dan berada di kisaran Rp.38 ribu per kilogram.
Kabid Pangan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Yiyi Zilaida, menjelaskan bahwa kenaikan harga ayam tidak dipicu oleh faktor lokal, melainkan karena penurunan pasokan ayam siap potong secara nasional.
“Ini bukan disebabkan karena apa-apa. Secara nasional memang pasokan ayam itu sedikit karena ayam yang cukup umur untuk dipotong juga sedikit, bukan karena hal-hal lain,” ujar Yiyi Zilaida.
Menurutnya, pasokan ayam yang terbatas membuat harga di pasaran mengalami kenaikan sementara. Namun, pemerintah daerah terus memantau perkembangan harga dan bekerja sama dengan pelaku usaha peternakan untuk memastikan distribusi berjalan lancar.
“Dinas terus memantau perkembangan harga setiap harinya. Kami juga berkoordinasi dengan peternak dan distributor untuk memastikan ketersediaan pasokan ayam tetap stabil,” tambahnya.
Pemkot Siapkan Langkah Koordinatif
Dessy menegaskan bahwa Pemerintah Kota Pangkalpinang tidak akan tinggal diam menghadapi dinamika harga bahan pokok. Ia memastikan pemerintah akan menyiapkan langkah koordinatif bersama instansi terkait untuk menjaga stabilitas pangan dan mendukung keberlanjutan program SPPG.
“Semua ini membutuhkan kerja bersama. Tidak bisa hanya mengandalkan satu instansi. Kita harus bahu membahu agar ketersediaan bahan pokok tetap aman dan program berjalan baik,” ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar secara bersamaan agar pasokan di pasar tidak terganggu.
“Kami akan memastikan stok tetap tersedia. Jadi, masyarakat tidak perlu panik karena pemerintah terus bekerja untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah koordinatif dan pengawasan yang ketat, Pemerintah Kota Pangkalpinang optimistis program SPPG dapat berjalan sesuai harapan. Selain menjadi upaya mendukung gizi masyarakat, program ini juga diharapkan memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal serta menjaga kesejahteraan warga Kota Pangkalpinang.
( Agung )

More Stories
BPJN SULUT Fokus Mempercepat Pembangunan M0RR III Tahap IV “Kendalanya Lahan Belum di Bebaskan Seluruhnya”
Pemdes Cikeas Udik Laksanakan Betonisasi Jalan Desa Demi Tingkatkan Akses dan Perekonomian Warga
Dinas PUPR Sulut Kebut Pekerjaan Drainase dan Rabat Beton di Ruas Jalan Ir Soekarno Minut “Optimis Rampung Sesuai Kontrak”