Dinilai Mumpuni, Calon Pengurus Sepakat Tunjuk De Gadjah Sebagai Ketua DPD PERIKSHA Bali

BALI, MB1 II Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Bela Diri (PERIKSHA) segera terbentuk di Pulau Bali. Dalam acara silaturahmi calon para pengurus yang digelar Selasa (9/4) di Denpasar, sepakat menunjuk Made Muliawan Arya sebagai Ketua DPD PERIKHSA Bali , Richard Hendarmo sebagai wakil Ketua DPD PERIKSHA Bali dan Brigjen Pol Putu Putera Sadana sebagai pembina DPD PERIKHSA Bali. Acara Ramah Tamah juga di Hadiri Bidang Humas DPP PERIKHSA Charles Wicaksana.

Untuk Calon Ketua DPD PERIKHSA Bali, pria yang akrab disapa De Gadjah itu dianggap berkompeten dan memiliki kapasitas sebagai Ketua DPD PERIKSHA Bali. Menurut Reydi, calon pengurus yakin De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar dan Ketua DPD Gerindra Bali bisa menjadi sosok panutan calon anggota DPD PERIKSHA Bali di masa mendatang.

“Beliau suka olahraga, salah satunya menembak. Kami melihat beliau sebagai sosok yang tepat untuk memimpin DPD PERIKSHA Bali,” ungkap Reydi Nobel, Rabu (10/4).

Lebih lanjut dijelaskan, pembentukan DPD PERIKSHA Bali ini juga atas arahan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang merupakan Ketua Umum DPP PERIKHSA. Pria yang akrab disapa Bamsoet itu sudah dari tahun lalu. Namun, karena ada berbagai hajatan nasional salah satunya pemilu, maka pembentukan DPD PERIKSHA Bali ditunda.

“Kami targetkan satu dua bulan ke depan sudah terbentuk kepengurusan DPD PERIKSHA Bali secara definitif. Semoga semuanya dilancarkan,” jelas advokat pemilik kantor RnB Law Firm itu.

Tujuan DPD PERIKSHA Bali adalah mendata pemilik senjata resmi di yang ada di Bali. Dengan adanya pendataan akan terbentuk silturahmi. Lebih dari itu, DPD PERIKSHA Bali bisa guyub dalam berbagai kegiatan. Selain itu bisa membangun kerja sama serta kemitraan strategis dengan aparat penegak hukum dalam rangka membantu mewujudkan ketertiban dan keamanan dalam masyarakat. Salah satunya kegiatan sosial membantu sesama yang membutuhkan.

“DPD PERIKSHA Bali juga bertujuan mengedukasi pemilik senpi resmi agar lebih memahami regulasi hukum, sehingga tidak arogan,”tutupnya.

(Tim Bali)