September 20, 2024

Perjalanan H. Masdar, Bapak Pembangunan Kementerian Agama Belitung

BELITUNG, MB1 II Drs. H. Masdar Nawawi,M.M. sebelum beliau pensiun sebagai ASN telah dikenal dengan sebutan ‘Bapak Pembangun Kementerian Agama Belitung’. Akan tetapi perjalanan yang beliau hadapi selama mengabdi dalam pemerintahan dan keagamaan ternyata lebih banyak dari itu.

Berikut tim media mencoba sedikit untuk memaparkan perjalanan H. Masdar. Berdasarkan penuturun beliau sendiri di dalam berbagai macam perjumpaan.

Pertama tama, dalam awal karirnya beliau mengabdi sebagai SPT (tenaga kontrak) di bidang ‘Sospol’ Pemda Belitung. “Jadi kalau dulu ada yang mau test jadi PNS, saya sering disuruh membuka dokumen (buku besar). Untuk mengecek seluruh peserta, ada kaitan (masalah) atau tidak.

Kemudian barulah para peserta test PNS (jaman itu) disidangkan, saya juga yang melihatnya. Hingga sampai kegiatan pun dilaporkan kepada Kakan Sospol yang mejabat,” cerita beliau.

Setelah mengabdi di bagian Sospol Pemda Belitung, H. Masdar diberi tugas oleh Bupati Belitung yang saat itu adalah H. Urip TP Alam di bagian Kesra. Tapi sebelum sempat melaksanakan tugas beliau langsung mengikuti test di Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.

“Saya test di tahun 94. Alhamdulillah dari 300 orang, saya terpilih sebagai salah satu dari 15 orang yang dinyatakan lulus,” kenang beliau.

H. Masdar sendiri di saat yang sama waktu itu memang mengikuti dua test secara bersamaan. Yang pertama adalah test sebagai calon Hakim, dan yang kedua adalah test sebagai ‘Pejabat Tingkat’ di Kementerian Agama Prov. Sumatera Selatan.

Setelah lulus H. Masdar mengikuti diklat CTPN selama 3 bulan di Pondok Gede. Jadi di bulan April tahun 1995 setelah menyelesaikan pendidikan, beliau menerima SK sebagai Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama.

“Kemudian barulah menghadap kembali bertemu Pak Urip TP Alam selaku Bupati Belitung. Jadi sebenarnya saya bukan orang yang baru di lingkungan Pemda Belitung,” singkat beliau kemudian.

Masa tugas Drs. H. Masdar Nawawi,M.M sebagai PNS / ASN mulai dari April 1995 hingga sampai 1 September 2024. “Tanggal 1 sudah purna tugas dan tidak boleh lagi saya menikmati fasilitas apapun dari Kementerian Agama. Total rentang waktu bekerjanya adalah 29 tahun 5 bulan. Sedangkan tugas jabatan sebagai Kakan Kemenag Kabupaten Belitung berlangsung selama 3 tahun 6 bulan sampai 1 September 2024,” ungkapnya.

H. Masdar sendiri tidak pernah menjalankan tugas di luar Pulau Belitung. Tahun 2012 saat beliau menjalankan tugas Haji yang ke-3, tepatnya di Padang Arafah, beliau disuruh untuk menjadi Kepala Bidang Ibadah Haji dan Umroh.

Sebelumnya H. Masdar sempat menolak dan merasa lebih baik orang lain saja yang ditunjuk untuk tugas mulia tersebut. Itulah yang menjadi sebab kenapa perjalanan karir beliau di eselon 3 secara vertikal menjadi agak sedikit terlambat.

Mengenai prestasi. Tugas berat benar benar dimulai pada saat pemindahan tugas beliau dari Kemenag Kab. Belitung Timur ke Kemenag Kab. Belitung.

Beliau dipercaya untuk menyelesaikan Pembangunan sistem Pelayanan Haji dan Umroh Terpadu, satu satunya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Alhamdulillah tugas tersebut pun sukses dilaksanakan dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Kemudian H. Masdar pun selaku Kakan Kemenag Kabupaten Belitung menyelesaikan pembangunan Kantor Urusan Agama di Kecamatan Tanjungpandan, itu pun merupakan yang pertama di Kabupaten Belitung.

“Alhamdulillah setelah itu melalui SBSN (Surat Berharga Syariah Negara), H. Masdar juga berhasil membangun KUA di 3 kecamatan lainnya yaitu Sijuk, Membalong, dan Badau. “Sayangnya untuk Selat Nasik belum bisa diwujudkan karena belum tersedianya lahan yang representatif,” kenang beliau.

Adapun keputusan H. Masdar untuk membangun KUA yang bagus dan besar di setiap Kecamatan, beliau berharap nanti ke depan Kementerian Agama bisa melayani setiap penganut agama, tidak hanya khusus untuk agama Islam.

Drs. H. Masdar Nawawi,M.M juga telah berupaya keras untuk mewujudkan kantor FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) di Belitung.

 

 

 

(Tim Babel)