Desember 22, 2024

Yudi Irfan Daniel, Sosok Budayawan, Kiyai Muda, Dosen asal Bandung yang Inspiratif

JAWA BARAT, MB1 II KH. Yudi Irfan Daniel, merupakan salah satu tokoh budayawan muda yang cukup tersohor belakang ini, nama kang Yudi pun kian melejit saat mendirikan paguyuban seni budaya sunda Satria Sunda Sakti, saat ini Anggota S3 Puluhan ribu tersebar di Provinsi Jawa Barat.

Paguyuban S3 pun justru membuat ketertarikan warga masyarakat Jabar karena mengangkat Pelesatarian seni budaya Sunda yang inovatif diantaranya membangun model Sekolah Silat, yang menjadi khas Sekolah silat Sunda Sakti di dalamnya

Satria Sunda Sakti Terintegrasi antara usik dan music, karena selama ini pengalaman mendirikan Paguron selalu terpisah antara pesilat dengan nayaganya.

Dalam pengelolaannya pun Sekolah silat Satria Sunda Sakti dituntut untuk punya standar sebagaimana lembaga Sekolah pada umumnya, sehingga bisa berkembang baik kurikulum, sarana prasarana, guru dan peserta didiknya.

Harapan Yudi kedepan sangat Cemerlang bagaimana supaya bisa membangun Sekolah seni-seni lainnya seperti jaipongan, karawitan dan lainnya.

Disamping mendirikan Sekolah Silat Ia juga membangun Model Pesantren Budaya, pesantren budaya menurut Yudi sebagai orientasi akhir dari kegiatan kesundaannya.

Yudi juga menjadi Pioneer kegiatan lingkungan Serlok Bantaran, Serlok bantaran adalah bagian dari badan otonom Satria Sunda Sakti yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup, Menurutnya tidak mungkin terbangun budaya sunda Ketika terpisah dari lingkungan alamnya.

Bahkan Beliau sudah beberapa kali ditawari untuk menjalankan Dewan dari beberapa Partai Poltik ternama, namun kang Yudi tidak mau, ia justru mengungkapkan bahwa merawat indentitas kesundaan adalah bagian dari berpolitik.

Apalagi menurutnya ajaran kesundaan ini bisa sampai mengentaskan masalah kemiskinan, usaha yang saat ini sedang diperjuangkan adalah ketahanan pangan dan perelek.

Anak dari KH. Sofyan Zaeni dan H. Siti Julaeha. lahir di Jalan. Manglid No.15 rt 04/11 Bandung menurut kakak Kandung nya kang Dani sejak sekolah formal di SDN Angkasa V, Mts Miftahul Jannah, MAK Baitul Arqom Ciparay-Bandung beliau sudah mandiri dan sudah aktif di Organisasi Sekolah.

Lalu melanjutkan perguruan tinggi swasta di Institut Agama Islam Ibrahimi (IAII) Situbondo hanya mengambil tiga semester menyelesaikan strata satunya di Institut Keislaman Hasyim Asy’ari Tebuireng-Jombang.

Ia bahkan meraih gelar Magister Agama (M.Ag) dalam bidang Ilmu Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Saat ini pada tahun 2024 sedang menjalani proses Pendidikan Doktoral di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Sekarang ini tahun 2004 beliau juga aktif dalam organisasi keislaman : Sebagai Ketua Yayasan PONPES Sukasindang-Soreang, Ketua Yayasan Pesantren Budaya Satria Buana Nusantara di Leles Garut.

Ketua Dewan Kemak-muran Masjid Al-Iman, Ketua Umum Paguyuban Seni Budaya Sunda Satria Sunda Sakti, Pembina Media Online Penasakti.com disamping itu, beliau juga menjadi Dosen di Fakultas Tarbiyyah UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Beliau juga menjadi Koordinator Bidang Keagamaan di Unikom. bahkan aktif menulis diberbagai media cetak dan online.

Adapun karya-karya yang telah di publikasikan yaitu :

1).Praktik Ibadah : Berdasarkan al-Qur’an dan Hadits Nabi yang Sahih (Penerbit al-Kasyaf, Bandung)

2). PHILOSOPHY OF PEN : Panduan Menulis Buku Perspektif Islam (Penerbit Yayasan Indragiri Tembilahan).

3). Pendidikan Karakter Keluarga Islami (Penerbit Yayasan Indragiri Tembilahan).

4). Konsep Aqidah Islam (Penerbit Yayasan Indragiri Tembilahan).

5). Sejarah Perababan Islam: Arab Hingga Indonesia (Penerbit Yayasan Indragiri Tembilahan).

6). Tahlil Arwah (Penerbit Yayasan Indragiri Tembilahan).

7). Sejarah Gerakan Feminisme di Indonesia (Penerbit Yayasan Indragiri Tembilahan).

8). Komunikasi Pendidikan

9). Filsafat Ilmu.

Namun,, ada yang Menarik membuat orang – orang di sekelilingnya, bahkan para Pejabat pun kagum dan salut kepada beliau, tidak sombong, santun kepada siapapun, selalu berbaur dan menghargai, walaupun berbagai prestasi dan sugadang ilmu yang telah ia raih.

 

 

(Ajang)