November 22, 2024

Rayakan Sumpah Pemuda, Generasi Millenial di Bali Sapu Bersih Sampah Pesisir

MANGUPURA – BADUNG, MB1 II Paguyuban Social Project Bali berpartisipasi bersama ratusan anak muda di Bali dalam agenda Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2024.Aksi Muda Jaga Iklim adalah program yang lahir dari keresahan mengetahui bahwa bumi kita tidak sedang baik-baik saja. Aksi Muda Jaga Iklim merupakan wujud aksi nyata muda-mudi Bangsa Indonesia dalam menanggulangi dampak krisis iklim. Serta bentuk komitmen , dalam mendukung pemerintah untuk menurunkan laju perubahan iklim dan menargetkan Net Zero Emission di tahun 2050 dengan menjaga keseimbangan emisi sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, atau yang dikenal dengan FOLU Net Sink.

Social Project Bali dalam AMJI 024 melakukan aksi bersih-bersih pantai di dua titik pada hari Sabtu (26/10/2024). Adapun para relawan yang nampak ikut berpartispasi diantaranya dari perwakilan mahasiswa Universitas Udayana, Perwakilan Mahasiswa Primakara, Komunitas Ocean Hero, Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI) Kota Denpasar, Relawan Nusantara Bali, Perwakilan Mahasiswa Politeknik Negeri Bali, FRP UNUD, dan Bestari Amerta.

Aksi pertama dilakukan di Pantai Kelan Kabupaten Badung pukul 07.00 wita s.d selesai yang berhasil mengumpulkan 107,5 kg. sampah. Aksi kedua bersama para relawan diadakan di Pantai Padanggalak Denpasar pukul 15.45 wita s.d selesai. Dilokasi ini para relawan berhasil mengumpulkan 57,59 kg dengan dominan sampah plastik hampir 90%. Aksi AMJI 2024 yang diselenggarakan Social Project Bali tidak berhenti sampai aksi bersih-bersih pantai saja. Dihari yang sama, pukul 14.00 wita diadakan seminar daring dengan narasumber Ni Luh Gede Rai Ayu Saraswati, S.Pi., M.EnvSc yang merupakan akademisi Universitas Udayana Fakultas Perikanan dan Kelautan dengan tema ” Plastik dan Iklim : Jejak Kecil Berdampak Besar – Saatnya Generasi Muda Bertindak”.

Koordinator kegiatan bersih-bersih Pantai yaitu Zhaleth Levenery Gavrily Ayezcca Amalo atau sering dipanggil Ayez menyatakan bahwa Kegiatan Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) merupakan gerakan kolaboratif yang diinisiasi oleh pemuda seluruh Indonesia demi menekan laju perubahan iklim.

“Aksi bersama ini pertama kali dilaksanakan pada Oktober 2021 oleh 166 organisasi dan komunitas di 142 titik lokasi melalui berbagai kegiatan

seperti aksi tanam mangrove, bersih kota, sungai dan laut, pelepasan tukik, penanaman pohon darat hingga diskusi publik, serta kegiatan lainnya yang memiliki dampak positif terhadap semangat ingin menjaga bumi dari ancaman krisis iklim” tutur gadis yang menjabat sebagai Koordinator SDM Social Project Bali ini.

Memanfaatkan semangat Hari Sumpah 

Pemuda, Aksi Muda Jaga Iklim kembali lagi dilaksanakan di tahun 2024 dengan harapan dapat mengajak lebih banyak pemuda di seluruh Indonesia beraksi untuk bumi; rumah kita.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada segenap panitia yang bertugas serta para relawan lintas generasi yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan AMJI 2024 ini sehingga dapat berjalan sesuai harapan. Mari kita jaga bumi ini bersama-sama” tutur Mahasiswi FKP Universitas Udayan ini.

Dihubungi di lokasi terpisah, Ketua Paguyuban Social Projecr Bali yaitu Herdian Armandhani atau akrab disapa Dhani mengungkapkan bawa agenda AMJI 2024 yang diikuti Paguyuban Social Project Bali merupakan salah satu bentuk bakti anak muda Bali untuk menjaga iklim dengan bersih-bersih pantai.

“Polusi plastik laut dan perubahan iklim sangat berkaitan. Pertama, produksi plastik sangat bergantung pada ekstraksi bahan bakar fosil dan konsumsi sumber daya yang terbatas. Kedua, peristiwa iklim, seperti banjir, peningkatan cuaca ekstrim, mempengaruhi distribusi polusi plastik dan akan menyebar lebih jauh” ungkap pemuda alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Lanjut Dhani, “Polusi plastik merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim. Plastik terbuat dari bahan etilena dan propilena yang berasal dari bahan bakar fosil. Produk plastik saaf terkena sinar matahari akan meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer. Ketika plastik dibuang ke laut, akan merusak lingkungan.”

 

 

 

(Bunga Endang)