JONGGOL – BOGOR, MB1 II Polemik hilangnya barang bukti utama kendaraan Suzuki Carry pengangkut BBM subsidi yang diamankan di Mapolsek Jonggol terus memicu gelombang pertanyaan publik. Hingga Minggu malam (16/11/2025), Kapolsek Jonggol Kompol.Hida Tjahyono belum memberikan keterangan resmi meski telah dikonfirmasi berulang kali melalui pesan WhatsApp oleh awak media.
Sikap diam Kapolsek tersebut menambah daftar panjang kejanggalan dalam penanganan perkara, terutama setelah penyidikan disebut tidak berjalan akibat barang bukti raib beberapa jam setelah diamankan. Ketidakjelasan sikap resmi ini memunculkan spekulasi di kalangan masyarakat terkait dugaan adanya main mata atau kedekatan terselubung dengan pihak-pihak yang diduga terlibat dalam praktik mafia BBM bersubsidi.
Upaya konfirmasi mengenai prosedur pengamanan barang bukti, kronologi hilangnya kendaraan, hingga alasan penghentian penyidikan tidak mendapat respons. Pesan yang dikirim media terlihat dibaca, namun tidak dijawab sama sekali.
Sementara itu, beberapa tokoh masyarakat menilai sikap bungkam tersebut justru memperkuat tanda tanya yang sebelumnya sudah muncul.
“Kalau tidak ada masalah, harusnya Kapolsek menjelaskan. Karena ini soal hilangnya barang bukti. Kenapa justru diam?” ujar salah satu tokoh masyarakat yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Ketika pejabat publik enggan memberi klarifikasi dalam kasus yang menjadi perhatian warga, ruang spekulasi pun semakin terbuka.
Hilangnya kendaraan Carry bersisi puluhan jeriken pertalite subsidi bukan satu-satunya kejanggalan. Dari rangkaian informasi yang dihimpun awak media, muncul sejumlah hal yang memicu pertanyaan :
1. Barang bukti hilang kurang dari lima jam setelah diamankan warga.
2. Tidak ada serah terima resmi antara warga dan kepolisian.
3. Petugas piket meminta warga kembali keesokan harinya, padahal BBM subsidi merupakan barang mudah disalahgunakan.
4. Keesokan harinya, penyidik menolak pembuatan laporan Dumas dan justru menyarankan Laporan Informasi (LI) yang hanya dibuat oleh polisi tanpa memuat kronologi dari pelapor.
5. Penyidik menyatakan,“Kalau buat Dumas ribet, apalagi barang bukti sudah tidak ada.”
6. Insiden ketegangan dengan seorang oknum berinisial “DR” yang mengaku dari LBH, disertai dugaan ancaman, dorongan fisik, hingga upaya menghalangi petugas untuk mengamankan kendaraan.
Sejumlah kejanggalan ini membuat publik resah dan mempertanyakan profesionalisme dalam penanganan kasus yang berpotensi melibatkan jaringan mafia BBM bersubsidi.
Publik kini mempertanyakan apakah ada dugaan kedekatan atau koordinasi terselubung antara aparat tertentu dengan pihak-pihak yang diduga terlibat dalam praktik mafia BBM bersubsidi.
Namun, sejauh ini belum ada bukti kuat atau pernyataan resmi yang dapat mengonfirmasi dugaan tersebut.
Kendati demikian, narasi kecurigaan berkembang karena :
Barang bukti hilang di lingkungan Mapolsek.
Tidak adanya tindakan tegas pada malam kejadian.
Kapolsek hingga kini tetap tidak memberikan jawaban.
Pakar hukum pidana yang dimintai tanggapan mengatakan bahwa hilangnya barang bukti dalam penanganan kasus tipidter (tindak pidana tertentu) adalah “indikator paling serius” yang menuntut klarifikasi cepat dari pimpinan Polsek.
Melihat rangkaian kejanggalan, sejumlah warga mendesak agar jajaran Polres Bogor turun langsung melakukan pemeriksaan internal terhadap oknum-oknum yang bertugas pada malam kejadian.
“Ini bukan sekadar kasus hilangnya mobil. Ini soal integritas institusi. Jangan sampai hanya gara-gara beberapa oknum, nama baik kepolisian tercoreng,” ujar salah satu warga.
Desakan agar kasus ditangani secara transparan semakin menguat, terutama di tengah maraknya praktik mafia BBM bersubsidi di wilayah Cileungsi–Jonggol. Publik menilai bahwa penegakan hukum terhadap jaringan BBM ilegal sering kali kandas ketika menyentuh aktor-aktor pemodal besar atau oknum yang memiliki “kedekatan” tertentu.
Dalam konteks ini, hilangnya barang bukti di lingkungan Mapolsek justru mempertebal persepsi bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Sampai berita ini diterbitkan, Kapolsek Jonggol Kompol Hida masih bungkam dan belum memberikan jawaban atas konfirmasi resmi media.
(Red)

More Stories
Polres Bangka Gelar Apel Operasi Zebra Menumbing 2025, Kedepankan Sosialisasi dan Edukasi Kepada Masyarakat
Dittipidter Bareskrim Polri dan KLHK Dorong Kepatuhan Industri Lewat Sosialisasi Pengelolaan Limbah B3 FABA
Dit Pam Obvit Polda Babel Gelar Patroli di Tempat-tempat Wisata