NANGERANG JAMPANG TENGAH – MB1 || Pembangunan jaringan Irigasi pertanian di Desa Nangerang Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi bagi Kelompok Tani (Poktan) Saluyu 2 yang berlokasi di kampung Bagawat RT. 08 RW. 02 Desa Nangerang Diduga tidak sesuai dengan anggaran dan transparansi publik dipertanyakan, Pada Rabu, (23/08/2023)
Masyarakat sekitar mempertanyakan besaran alokasi anggaran dan dari mana sumber anggaran yang peruntukan pembangunan Irigasi pertanian yang kerjakan oleh CV. DELOK MAS yang ber kedudukan di Jalan Pelabuan 11 No. 343 RT. 001 RW. 002 kelurahan Cikondang kecamatan Citamiang.
” Pembangunan Irigasi pertanian Saluyu 2 ini tidak di ketahui sumber dana dari mana dan Anggaran berapa karena papan anggaran gak dipasang, jadi warga tidak tau informasinya, juga spek perkerjaannya seperti apa,” pungkas Warga sekitar.
Diduga, pihak pelaksanaan kegiatan, CV. Delok Mas sengaja menutupi terkait besaran anggarannya dari masyarakat sekitar dan kalangan yang diduga kuat berpotensi spesifikasi pekerjaan asal jadi dikerjakan.
Menurut informasi yang dihimpun beberapa sumber, pembangunan jaringan Irigasi pertanian Saluyu 2 yang dikerjakan oleh CV DELOK MAS, bersumber dana dari DPA Dinas pertanian kabupaten Sukabumi tahun anggaran 2023, dan juga kegiatan pembangunan Rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan Irigasi Usaha Tani dengan anggaran sebesar Rp 99.551.000 termasuk pajak pertambahan nilai (PPN)
Di dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) nomor yang sudah di tentukan, Tanggal mulai kerja 27 Juni 2023 dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal 25 Agustus 2023.
Pada tanggal 22 Juli 2023 perwakilan dari CV DELOK MAS sudah mulai memesan barang melalui salahsatu tokoh pemuda yang ada di wilayah tersebut. Barang yang di pesan dari TB material itu, diantaranya dua truk pasir dengan harga Rp 2.200.000 untuk per truk, di tambah lagi pasir tiga mobil engkel dengan harga Rp 1.100.000, permobilnya, di tambah lagi dengan pasir satu mobil SS dengan harga Rp 350.000. dan juga material batu pecahan sebanyak sepuluh mobil engkel dengan harga Rp 600.000 per mobil engkelnya, di tambah dengan lima puluh Sak semen bermerek Rajawali dengan harga Rp 57.000 per sak
Jadi jika dikalkulasikan total keseluruhan pembelanjaan material untuk pembangunan irigasi pertanian Saluyu 2 dengan Volume, panjang 150 meter, dan tinggi 70 cm menghabiskan uang sebesar Rp 16.900.000, serta ditambah biaya pukul material sebesar kurang lebih Rp 2. 550.000,-.
Setelah semua barang pesanan sudah tersedia di titik lokasi pada hari Selasa tanggal 25 Juli 2023 dimulai pelaksanaan kegiatan pembangunan yang di kerjakan oleh para pekerja yang di siapkan oleh CV DELOK MAS. Jelang sembilan hari kemudian pembangunan irigasi pertanian tersebut sudah selesai dikerjakan.
Di tambahkan didalam obrolan santainya, salahsatu perwakilan dari CV DELOK MAS mengatakan kepada tokoh pemuda di kampung Bagawat, dia mengatakan upah kerja pembangunan Irigasi pertanian Saluyu 2 itu dengan harga Rp 70.000 untuk per meternya.
“Jadi kalo di hitung secara rincian untuk pembangunan irigasi pertanian Saluyu 2 itu menghabiskan total uang sebesar Rp 29.950.000,” Katanya
Padahal anggaran yang digunakan untuk pembangunan irigasi pertanian Saluyu 2 itu belum sesuai dengan harga kontrak sebesar Rp 99.551.000,- dituding adanya mark up biaya pembangunannya.
Dengan adanya selisih hitungan anggaran yang di realisasikan dan yang di luncurkan dari DPA Dinas pertanian kabupaten Sukabumi, banyak kalangan meminta agar segera dilakukan audit terhadap pembangunan jaringan irigasi pertanian Saluyu 2 yang diduga Mark Up dan tidak transparan itu.
“kita lihat saja bagaimana tindakan yang akan di lakukan oleh pihak Dinas terkait,” ucap beberapa Warga setempat kepada MB1
(Nuryana Kabiro kab Sukabumi)
More Stories
Jamuan Makan Malam PJ Bupati Belitung Bersama Peserta Press Gathering 2024
Ketua umum BAS RIHDO Ridwan Anthony Taufan Di Anugerahi Gelar Dato
Diduga Jadi Ajang Korupsi Kades, Tiga Titik Lokasi Pengerjaan Rabat Beton Jalan Desa Buninagara Asal – Asalan