November 9, 2024

Dugaan limbah PT Kefi Wangi Indonesia Cemari Lingkungan, Warga Keluhkan

KEMBANGKUNING – KLAPANUNGGAL – BOGOR – MB1 || Bau limbah tidak sedap yang menyengat dilingkungan warga RT. 0025 RW. 007 Desa Kembangkuning Kecamatan Klapanunggal Bogor, diduga dari pembuangan limbah PT. Kefi Wangi Indonesia, dikeluhkan warga sekitar. Pasalnya selain bau yang ditimbulkan, air sumur warga pun ikut tercemar. Pada, Senin (25/09/23)

Seperti dikatakan salahsatu warga, bahwa sudah beberapa hari bau tak sedap dan air sumur yang tercemar dituding akibat limbah cair milik PT Kefi Wangi Indonesia itu dibuang melalui pembuangan saluran air (got) dilingkungan warga.

“Sudah beberapa hari ini air kami disini tercemar, dan bau yang menyengat di lingkungan yang sangat mengganggu,” ujar Pak Ebet kepada MB1.

Akibat air sumur tercemar, Kata Pak Ebet, warga tidak bisa menggunakan untuk keperluan keseharian rumah tangga.

“Air sumur nya tidak bisa pakai mandi karna bau dan berwarna kuning, kalau kelamaan menghitam, jadinya warga resah takut menggunakan air sumur,” ungkapnya.

Pak Ebet mewakili warga lainnya menduga akibat dari limbah milik PT. Kefi yang dibuang kesaluran air pemukiman warga.

“Memang saluran dari PT kefi itu numpang ke saluran warga, dari dulu sudah seperti itu,” pungkasnya.

Sepengetahuan Pak Ebet, bahwa pihak perusahaan membuat pipa pembuangan yang melalui saluran air (Got) warga yang ujungnya mengalir ke saluran air disamping PT NS.

” Kita sudah sampaikan bau limbah ke pihak RT, dan sudah didatangi juga pabriknya oleh RT, katanya pihak pabrik, bau yang ditimbulkan itu akibat beberapa hari lalu salahsatu karyawan pabrik langsung membuang limbahnya ke saluran, tidak melalui penampungan ipal pabrik,” ujarnya.

Atas tercemarnya lingkungan warga, Pak ebet dan warga lainnya meminta untuk segera pihak perusahaan menanggulangi limbah miliknya itu, agar tidak mencemari lingkungan.

“Pihak Pabrik harus meminimalisir limbahnya supaya tidak ke lingkungan,” tuturnya.

“Bagaimana caranya, itu menjadi tanggungjawab pabrik untuk mengolah limbahnya, karna setiap perusahaan pastinya punya teknis terkait olahan limbah,” tambahnya.

Kendati adanya pencemaran limbah dilingkungan, Pak Ebet dan warga lainnya, bisa saja menggeruduk langsung ke pihak perusahaan untuk komplen warga, tetapi kata dia, secara aturan aparatur setempat terlebih dahulu.

“Kita disini bisa langsung geruduk pabrik itu, tapi kan ada perangkat lingkungan disini, makanya kita sampaikan ke mereka dulu, untuk menegur perusahaan,” ucapnya

“Kalau ini tidak cepat diselesaikan perusahaan, maka pastinya warga lama kelamaan akan melakukan aksinya, semoga dapat perhatian dari management pabrik terkait limbahnya,” tutupnya.

Saat disambangi oleh pihak dari pemerintah desa Kembangkuning ke pihak pabrik, akibat laporan warga yang lingkungannya tercemari limbah, sayangnya pihak perusahaan tidak dapat ditemui.

“Yang mengurusi bagiannya disini tidak ada dikantor pak, sedang keluar, besok saja ketemunya nanti saya sampaikan ke dalam,” ucap sekuriti PT Kefi Wangi Indonesia kepada staff desa Kembangkuning dan Awak Media.

 

 

(Red MB1)