Desember 1, 2024

Peletakan Batu Pertama Tandai Pembangunan Masjid jami’ al akbar

NANGGUNG – BOGOR – MB1 || Dilakukannya peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid jami’ Al Akbar Peletakan batu pertama tersebut dilakukan oleh ketua DKM, kepala Desa, camat, kapolsek, Danramir dan para tokoh masyarakat kampung bantar karet, Desa bantar karet, kecamatan nanggung kabupaten Bogor.

Dikarnakan mesjid yang sebelumnya tidak dapat menampung keseluruhan jama’ah sehingga jamaah sholat dhuhur dan ashar yang dilaksanakan dengan sistem sesi. Untuk itulah, dirancang program pembangunan masjid sebagai sarana ibadah yang representatif.

Peletakan batu pertama masjid dengan nilai proyek kurang lebih 3 milyar yang bersumber dari hasil sewadaya masyarakat, Dan kelurga besar haji wahyudin, yang dihadiri oleh, ketua DKM, kepala Desa, camat, kapolsek, danramil dan tokoh masyarakat beserta tamu undangan lainnya.

Haji muhamad edi ketua DKM mesjid jami’ al akbar mengatakan, “agar administrasi pembangunan betul-betul diperhatikan. “Masjid akan didirikan diatas bangunan yang bersebelahan dengan mesjid yang sebelumnya, semoga diselesaikan dengan baik. Hal ini agar tidak menimbulkan gejolak Selain itu, muhamad edi juga mohon dukungan dari semua pihak dalam proses pembangunan masjid di di kampung bantar karet sangatlah penting,

Semoga masjid dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium ibadah, yang pada pada hari ini memasang batu pertama sebagai pondasi masjid. Mudah-mudahan, masjid ini nantinya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tutupnya.

Begitu pula harapan kepala Desa bantar karet haji khotib, “Kita mengambil momentum yang baik untuk memulai peletakan batu pertama pembangunan masjid jami’ al akbar ini dirinya berharap, semoga masjid ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk ibadah ,” ungkapnya.

Haji khotib juga mengucapkan terimakasih atas dukungannya dari semua pihak dan kehadiran para tamu undangan yang sudah hadir pada hari ini di hari peletakan batu pertama pembangunan mesjid jami’ al akbar semoga berjalan lancar, ” pungkasnya.

 

 

 

(Maman (Tole) – Yayat Irama)