November 9, 2024

Petani Gantung Kembangkan Penangkaran Bibit Bawang Merah

BELITUNG TIMUR – MB1 || Petani cabai dari Kelompok Tani Bina Tani Desa Gantung Kecamatan Gantung, Dedi Jumadi (57) tengah mencoba untuk mengembangkan bibit bawang merah. Diharapkan akan Menghasilkan bibit yang adaptif terhadap kondisi tanah dan iklim cuaca di Pulau Belitung, Selasa (24/10/2023).

Bibit bawang merah tersebut dinamai Lobigan, kepanjangan dari lokal Bima Gantung. Bibit ini merupakan pengembangan dari bibit bawang merah varietas Bima Brebes.

Dedi memulai dengan menanam bibit di atas 250 meter persegi lahannya. Dari 15 kilogram bibit yang disemai bisa menghasilkan sekitar 50 kilogram bibit baru.

“Saat ini pembibitan baru seperempat hektar, nanti mudah-mudahan bisa ditanami untuk dua hektar. Satu hektar butuh sekitar 1,5 hingga 1,8 ton bibit bawang merah,” kata Dedi di perkebunan cabai dan bawang miliknya di Danau Nujau Desa Gantung, Selasa (24/10/2023).

Dedi merupakan satu-satunya pembibit bawang merah di Pulau Belitung. Semua biaya yang dipergunakan untuk budidaya bawang merah berasal dari kantong pribadinya alias swadaya.

“Memang tidak sedikit biayanya. Saya sudah sejak 2007 lalu budidaya bawang merah, karena banjir tahun 2017 lalu saya vakum,” ungkap Dedi.

Dedi yang didampingi Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Gantung, Andri Taruna Praja, mengakui bertanam bawang merah atau holtikultura lainnya di tanah Pulau Belitung tidaklah mudah. Mengingat tanah yang berpasir dan berupa tanah marginal atau kurang unsur hara.

“Harga pokok produksi di sini akan jauh lebih tinggi, karena kondisi tanahnya. Kita butuh lebih banyak pupuk, pengairan dan juga pengapuran karena tanahnya cenderung bersifat asam, otomatis juga butuh tenaga lebih banyak,” jelas Dedi.

Selain itu pula, faktor cuaca yang kurang bersahabat membuat bibit harus dirawat dengan hati-hati. Untuk itulah pria asal Bekasi Jawa Barat ini membuatkan rumah untuk seluruh bibitnya agar penggunaan pestida berkurang.

“Pakai sekat kelambu dan menggunakan platfon khusus dengan penerangan lampu. Karena di musim penghujan mendatang lampu bisa memecah kabut, yang menghangatkan tanaman dan meminimalisir penyakit moller,” tambah Dedi.

Dedi berharap hibit bawang merah Lobigan miliknya ini nanti akan disertifikasi oleh Balai Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih. Nantinya dalam kurun waktu dua tahun, dia sudah bisa memasarkan bibit bawang untuk dapat ditanam petani di Pulau Belitung.

“Kita juga berharap adanya perhatian dari pihak swasta, pemerintah dan juga para anggota dewan. Kita bukan ingin minta uang, cukup mereka turun melihat langsung, apa yang kita kerjakan sudah cukup jadi dukungan bagi kami,” Harap Dedi.

 

 

 

(ANDI.M)