Agustus 3, 2024

Akhir Kisruh Prasasti, Pemelaspas dan Pasupati Prasasti Dhalem Tegeh Kori Pengastulan dilaksanakan

GIANYAR – BALI, MB1 II Upacara pemelaspasan dan pasupati Prasasti Dhalem Tegeh Kori Pengastulan dilaksanakan di Pura Dhalem Samprangan, Gianyar. Dipuput oleh Ida Bhagawan Agra Sagening, disaksikan oleh Prajuru dari Manca Agung dan Raja Puri Agung Blahbatuh Ida Anak Agung Kakarsana (28/5/2024).

Upacara berlangsung sangat sakral dan lancar. Setelah di Sucikan, prasasti langsung dibawa ke Buleleng, tepatnya ke Pura Badung, Desa Adat Pengastulan Kecamatan Seririt, untuk dilinggihkan.

Keterangan salah satu Prajuru Pengempon saat di temui di lokasi yautu Ngurah Subhiksa menyatakan bahwa Dasar dari pembuatan prasasti Dhalem Tegeh Kori Pengastulan sebagai bentuk/jalan keluar dari adanya peristiwa kisruh tentang prasasti yang sudah berlangsung puluhan tahun antara pihak Jro Agung Pengastulan sebagai salah satu pengempon Pura Badung dengan enam dadia pengempon Pura Badung lainnya.

“Demi tidak berlarutnya kisruh dan kekecewaan, enam dadia sepakat untuk membuat prasasti baru yang sumbernya berasal dari saduran dari prasasti asli yang ada pada dadia-dadia pengempon Pura Badung termasuk dari semeton Tegeh Kori Pura Panti, Pengastulan dan Paket Agung, Singaraja.”ucap Ngurah Subhiksa Saat diwawancarai.

pembuatan prasasti ini dilengkapi dari sumber-sumber prasasti lainnya yang pernah dibaca oleh Profesor I Dewa Made Darmawan, salah seorang dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana, yang membantu dalam hal peneterjemahan, penyusunan maupun pembuatannya pada lempengan tembaga.

“Dengan selesainya pembuatan prasasti ini yang sekarang sudah dilinggihkan di Pura Badung menjadi duwe Pura Badung.” Tegas Ngurah Subhiksa .

“diharapkan pasemetonan pratisentana Ida Bhatara HyangTegeh Kori, khususnya pengempon Pura Badung dan semeton pemedek bakti Pura Badung yang berada diluar Desa Pengastulan, semakin erat dan semakin meningkatnya bakti kepada Ida Bhatara Sesuhunan.”Tutur Ngurah

 

 

 

(Tim Bali)