September 21, 2024

Di Pondok Pesantren Darul Fikri Para Oknum Pengurus Bisnis Hp Sitaan Siswa

PURABAYA – KABUPATEN SUKABUMI, MB1 II  Ada apa dengan Pondok pesantren Darul Fikri – Pondok pesantren putra-putri SMA Plus Al Raihan, Mts darul Fikri PAUD yang beralamat di kampung Cipetey Desa Neglasari kecamatan Purabaya baru-baru ini mulai terkuak diduga lakukan kriminalisasi pada siswanya. keresahan siswa dan wali murid dengan perilaku salah satu oknum pengurus di pondok pesantren Darul Fikri seakan merajalela dengan berbisnis dari barang barang milik siswanya.

Keresahan yang terjadi di sekolah Mts darul Fikri berawal dari adanya tindakan perampasan barang milik pribadi sebuah telpon genggam (HP) oleh salah satu oknum pengurus pondok pesantren.

Perampasan yang dilakukan oleh seorang oknum pengurus pondok pesantren Darul Fikri bukan hanya sekedar satu. Tetapi ada beberapa HP yang di rampas bahkan keterangan dari salah seorang wali murid yang anaknya jadi korban menyebutkan Hp yang di rampas sampai ada enam HP siswa.

Dan anehnya, setelah ada perampasan telpon genggam di sekolah yang dilakukan oleh salah satu pengurus pada anak-anak siswanya itu, dari pimpinan pondok pesantren pun ada mengabarkan kepada orang tua siswa bahwa telpon genggam (HP) siswa di ambil dan jangan mengharapkan di kembalikan.

“Hp yang disita jangan harap minta dikembalikan lagi,” ucap orang tua siswa menirukan ucapan Pimpinan Pondok.

Apakah perbuatan ini memang disengaja yang di perintahkan oleh pimpinan pondok pesantren terhadap pengurusnya?

Lebih ironisnya lagi, telpon genggam (HP) hasil rampasan dari para siswa langsung di jual ke salah satu konter. Dan juga di jual lagi ke salah satu santri yang mondok di pondok pesantren tersebut. Dan lucu nya seorang santri yang membeli HP hasil rampasan itu di suruh ngambil dus buk HP nya kepada orang tua siswa korban,”Ungkap nya

Di tempat terpisah orang tua siswa yang enggan menyebutkan namanya menerangkan kepada wartawan MB1 bahwa kejadian yang meresahkan di pondok pesantren Darul Fikri bukan hanya perampasan telpon genggam saja tetapi sempat ada penyitaan sebuah unit kendaraan.

Sebelum merampas telpon genggam (HP) sempat terjadi penyitaan sebuah unit kendaraan bermotor kepada siswa, namun dengan kejadian ini orang tua siswa tidak terima jika kendaraan anaknya harus di sita Apalagi sampai tidak di kembalikan.

Akhirnya orang tua siswa mendatangi kepada pimpinan pondok pesantren Darul Fikri dengan memohon-mohon supaya unit kendaraan bermotor di kembalikan kepada anaknya. Yang pada Akhirnya sebuah unit kendaraan bermotor bisa terselamatkan dan di kembalikan oleh pimpinan pondok pesantren tersebut.

“Akhirnya dikembalikan juga pak motor anak saya,” Pungkasnya kepada MB1

Diwaktu yang sama, salah seorang tokoh masyarakat membenarkan bahwa keresahan yang terjadi itu sangat merusak citra dunia pendidikan dan sekaligus pondok pesantren, bahkan orang tua yang tadinya mau memasukan anaknya sekolah dan mondok di pondok pesantren Darul Fikri sewaktu banyak yang membatalkannya.

“mau ada PPDB banyak yang di batalkan karena takut kejadian tersebut berulang kembali,” tandasnya orang tua murid.

Setelah banyaknya pengaduan dari orang tua siswa yang menjadi korban, tim mediabhahangkarasatu.com (MB1) mencoba mendatangi ke pondok pesantren Darul Fikri untuk melakukan konfirmasi kepada pengurus/pimpinan pondok pesantren namun sayangnya tim tidak bertemu dengan pengurus pondok pesantren Darul Fikri. Karena waktu di datangi pengurus pondok dan pimpinan tidak ada di tempat.

“Pimpinan pondok sedang tidak ada ditempat pak,” ucap salah satu pengurus pondok.

Dengan adanya kejadian-kejadian seperti ini di tempat pendidikan yang harusnya aman dan tentram untuk menuntut ilmu kami selaku tim MB1 meminta kepada pihak kemenag sekaligus kepada APH setempat segara bertindak untuk menyelesaikan permasalah yang terjadi di pondok pesantren Darul Fikri Supaya kejadian ini tida terulang kembali.

 

 

 

(Tim MB1)