Kepsek SMKN 2 Manado, Julius Koloway SPD, M.Pd : Sekolah ini Tidak Meminta Dana Sepersenpun / Pungutan Dari Siswa, Semua Dibiayai Dana Bos

KOTA MANADO – MB1 II Berdasarkan penelusuran wartawan Mediabhayangkarasatu.com (MB1), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 yang berada di Jalan Pumorow Tikala Ares kecamatan Tikala Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara, patut diapresiasi dan diberi penghargaan, sebab sekolah menengah kejuruan negeri ( SMK ) negeri 2 Manado ini bebas dari aksi pungutan liar (pungli).

Hal ini merujuk investigasi dari wartawan media online bhayangkara satu, bahwa tak bisa dipungkiri ada sekolah yang masih melakukan pungutan liar (pungli) Namun SMK negeri 2 Manado terus berbenah menunjukkan komitmennya tidak ada pungutan liar ( pungli) yang berkedok dana komite.

Ketika MB1 menemui langsung siswa kelas 11 jurusan teknik pengelasan, siswa mengatakan dirinya sama sekali tidak dibebani dana apapun.

“Untuk sekolah ini tidak ada dana komite pak, dan untuk Siswa kelas 11 yang akan mengikuti PKL semua keperluan praktek di tanggung oleh sekolah.” kata salahsatu siswa kelas 11 di SMKN 2 Manado.

Sementara itu kepala SMK Negeri 2 Manado,  Julius Koloway SPD, M. Pd, mengatakan sekolah ini tidak meminta sepersen pun dana atau pungutan dari Siswa. Semua kegiatan disekolah di biayai oleh Dana bos . Oleh karena itu guna menangkal terjadi pungutan liar ( pungli) di internal sekolah, maka meniadakan komite atau peran serta masyarakat, sebab dengan melakukan pungutan kepada orang tua siswa maupun kepada siswa menjadi momok dalam dunia pendidikan,” pungkas Kepsek SMKN 2 Manado kepada MB1.

“Karena itu, sekolah ini dengan jumlah siswa 1300 lebih dan tenaga pendidik sangat berkualitas dan profesional berperan aktif mendukung kemajuan sekolah ” ujarnya lagi kepala SMK Negeri 2 manado Julius Koloway SPD M. Pd.

Kepsek yang masih terlihat penuh semangat ini pun menambahkan bahwa penggunaan dana bos sangat transparan, sesuai dengan petunjuk teknis pengelolaan.

Kemudian, sambung dirinya, pemeriksaan dari inspektorat maupun dari BPK sangat ketat. Namun motivasi tenaga pendidik di sekolah ini akan menciptakan siswa yang berkualitas dan mandiri karena itu dengan kecakapan dan keterampilan dari siswa tersebut, sangat mudah mendapatkan lapangan pekerjaan.” Jelas Kepsek menutup perbincangan dengan wartawan MB1, Kamis (7/3/2024).

(Johanis)